Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Asfiksia Neonatorum Di RSUD Kota Bima

Authors

  • Lili Sumantia Stikes Yahya Bima
  • Ayatullah
  • Nurul Jannah Stikes Yahya Bima

DOI:

https://doi.org/10.70873/tsjh.v1i2.22

Keywords:

Asfiksia, Usia ibu, Air Ketuban, Berat Badan Lahir

Abstract

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN

KEJADIAN ASFIKSIA NEONATORUM

DI RSUD KOTA BIMA

 

Berdasarkan data global WHO (2019) menunjukkan Angka Kematian Bayi (AKB) sebesar 28.23% per 1000 kelahiran hidup. Asfiksia neonatorum berada di posisi kedua sebagai penyebab kematian neonatal terbanyak di Indonesia sebesar 27,4%. Pada tahun 2023, kejadian asfiksia neonatorum menjadi diagnosis penyakit tertinggi pada neonatus di RSUD Kota Bima sebanyak 71 kasus. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang  berhubungan dengan kejadian asfiksia neonatorum di RSUD Kota Bima. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif dengan pendekatan retrospektif dan desain studi cross sectional. Populasi penelitian yaitu pasien Bayi Baru Lahir di RSUD Kota Bima pada bulan Januari 2023 hingga Desember 2023. Sampel penelitian ini sebanyak 99 pasien. Pengambilan sampel berupa teknik total sampling dengan memperhatikan kriteria inklusi dan eksklusi. Analisis data penelitian menggunakan uji Chi Square. Penelitian menunjukkan hasil bahwa ada hubungan signifikan antara usia ibu (p=0,001), air ketuban (p=0,001), berat badan lahir (p=0,006) dengan kejadian asfiksia neonatorum. Saran penelitian ini diharapkan bagi instansi menyampaikan informasi dan edukasi mengenai komplikasi kehamilan kepada pasien. Bagi ibu hamil dapat menjaga pola hidup sehat serta melakukan pemeriksaan rutin selama kehamilan dengan pelayanan ANC. Bagi pasangan suami istri diharapkan melakukan perencanaan program kehamilan dengan mempertimbangkan umur, jarak, dan jumlah kelahiran untuk menghadapi kehamilan dan persalinan secara tepat.

Downloads

Published

12/06/2024